Kebudayaan Kepribadian Timur


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara umum Kebudayaan dan Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupansetiap manusia. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satudengan yang lainnya. Sebelum membahas peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian ,akan lebih baik memahami masing – masing dari setiap pokok materi yaitu Budaya dan Kepribadian. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat t ertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat ,pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology yang mereka anut Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yangberkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat yang hanya ada pada manusia.Tak adamahluk lain yang memiliki anugrah itu sehingga ia merupakan sesuatuyang agung dan mahal.

Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasilkarya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusiadengan cara belajar. Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan.
Jenis-jenisnya antara lain :
  • Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidupmasyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
  • Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa,kesusasteraan dan kesusilaan.
  • Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaiantentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas,kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).
Pengertian ilmu sosial budaya dasarMenurut Koentjaraningrat (1980), kata “Kebudayaan” berasal dari kata sanskerta Budhayah, yaitu bentuk jamak dari Budhi yang berarti “Budi” atau “akal”. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan “hal – hal yang bersangkutan dengan akal”. Sedangkan kata “budaya” merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berarti “daya dari budi” sehingga dibedakan antara “budaya” yang berarti “daya dari budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, dengan “kebudayaan” yang berarti hasil dari cipta, karsa dan rasa. Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu artinya sama saja. Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan,seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat. Pendek kata kebudayaan dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar adalah penciptaan,penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani ; tercakup didalamnya usaha memanusi akan diri didalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial.Kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur, memberi rasa damai, senang,bahagia, dan sebagainya.
Tokoh Nasional Ki Hajar Dewantara mendefinisikan kebudayaan sebagai kemenangan atau hasil perjuangan hidup, yakni perjuangannya terhadap 2 kekuatanyang kuat dan abadi, alam dan zaman. Kebudayaan tidak pernah mempunyai bentuk yang abadi, tetapi terus menerus berganti-gantinya alam dan zaman.Merambahnya budaya asing ke Indonesia melalui sarana multi media massa (elektronik,cetak) serta media dunia maya (internet) sangat mempengaruhi perkembangan budaya Indonesia. Dampak yang ditimbulkan ada yang bersifat positif dan ada yang negatif. Jika kebudayaan asing yang bersifat negatif memasuki sendi – sendi kehidupan bangsa, terutama para generasi muda tanpa diimbangi upaya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa dikhawatirkan Bangsa Indonesia akan kehilangan jati diri sebagai bangsa. Betapa pentingnya kita mencintai budaya ini dan mempertahankannya di tengah ancaman budaya barat.
1.2 Identifikasi Masalah
  1. Kekuatan
  2. Kelemahan
  3. Peluang
  4. Ancaman

1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sebenarnya, maka peneliti memberikan pembatasan masalah. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah Kekuatan, Kelemahan,Peluang dan Ancaman.
1.4 Perumusan Masalah
  1. Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang
  2. Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan
  3. pengetahuan tentang kebudayaan
1.5 Sistematikan Penulisan
Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi :
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraiakan tentang latar balakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : Berisi tentang landasan teoritis sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan isi makalah ini.
BAB III : Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran.



BAB II
PEMBAHASAN
Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan lain-lain sifat yang khas dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Kepribadian sebenarnya merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi suatu individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Berikut tipe-tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:

  1. Kebudayaan – kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan-kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
  2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Contoh perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri sendiri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value). 
  3. Kebudayaan khusus kelas sosial. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula. 

  1. Kebudayaan khusus atas dasar agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya. 
  2. Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya, berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara-cara mereka bergaul.

Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain.


Berikut uraian dari setiap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan  yang ada, berkaitan dengan peranan kebudayaan dalam membentuk kepribadian :




  1. Kekuatan (Strength)


Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap, perilaku dan kepribadian seseorang . Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah seseorang/masyarakat sebagai pelaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan seseorang/masyarakat. Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan masyarakat/organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan oleh seseorang/masyarakat.
Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. Artinya dengan budaya seseorang bisa menjadi pribadi yang lebih tanggung jawab bukan hanya untuk dirinya tetapi bagi orang lain ataupun masyarakat.
  1. Kelemahan (Weekness)
     Budaya berperan sebagai penentu batas-batas, artinya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat unik suatu masyarakat dan membedakannya dengan masyarakat lainnya dan kebanyakan masyarakat kita tidak mengenal budaya daerah lain. Masuknya budaya asing melalui berbagai media, baik itu media massa maupun elektronik yang secara tidak langsung menggeser nilai-nilai budaya luhur yang telah lama diadopsi oleh masyarakat akan mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku serta kepribadian seseorang/masyarakat.
        Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya berbagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda pula di kalangan umatnya.

3.      Peluang (Opportunity)
    Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa dari daerah lain selain daerah asal yang tidak dapat dijangkau kepada masyarakat agar mereka pun dapat mengenalnya.
  Memperkenalkan kebudayaan bangsa sejak dini kepada generasi penerus bangsa, Sehingga kebudayaan yang dimiliki oleh setiap bangsa negara atau daerah lebih dikenal oleh generasi muda kita.
       Keanekaragaman budaya yang ada disuatu negara maupun daerah yang berbeda-beda membentuk masyarakat dengan tradisi, adat istiadat dan pemikiran yang berbeda dalam masyarakat dapat dijadikan titik acuan dalam membentuk kepribadian seseorang atau kelompok masyarakat. Karena melalui kebudayaan manusia dapat bertukar pikiran dan dapat menjadi motivasi bagi daerah/negara lain untuk menjadi lebih baik di segala bidang kehidupan.


4.      Ancaman (Threat)
     Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
  Penetrasi kebudayaan, Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat.
  Kemajuan teknologi yang mengakibatkan pergeseran nilai-nilai budaya dan mempengaruhi kebudayaan dikalangan generasi muda kita.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat (tentang segala perikehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak  terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian. Demikian pula, kesenian merupakan salah satu wadah dominan untuk mengartikulasikan kebudayaan tak berwujud (intangible culture). Seperti juga yang diutarakan Meutia Farida Hatta Swasono di Institut Seni Indonesia Yogyakarta beberapa waktu lalu bahwa kemajuan kebudayaan bangsa dan peradabannya membawa serta, dan sekaligus secara timbal-balik dibawa serta, oleh kemajuan keseniannya. Di sisi lain kita harus menyadari bahwa kesenian daerah (tradisional) pada dasarnya adalah anonim. Bahkan, lebih jauh lagi ia juga tak bisa dibatasi atas klaim wilayah.
Ia menjadi tak terbatasi oleh garis yang pasti (borderless). Untuk itulah, jika kesenian ditempatkan sebagai sarana menciptakan ketahanan budaya suatu bangsa maka persoalan makna ketahanan budaya tersebut harus disikapi sebagai ketahanan nasional. Globalisasi dalam pengertian mereka, semacam ruang dua kutub mengenai isu identitas budaya, sosial,dan nasional, sedang di sisi lainnya mereka melontarkan ide pemusnahan identitas lokal.



Dengan mencermati perkembangan dalam beberapa dekade terakhir ini, tampak jelas adanya upaya para politisi negara-negara Barat, semacam AS berusaha menyeret dunia menuju tatanan tunggal berdasarkan nilai-nilai Barat. Sebagian besar ilmuan bahkan menyebut model globalisasi kultural semacam itu sebagai imperialisme budaya yang lebih terkesan nyata dilingkungan media massa dan seni. Sebagai contoh, acara-acara televisi, filem, dan musik pop merupakan perangkat utama imperialism budaya. Dengan demikian, seni bisa menjadi perangkat paling efektif di berbagai bidang yang bisa membantu para perancang globalisasi kultural merealisasikan ambisinya. Dunia saat ini memerlukan hubungan kerjasama yang positif sekaligus menerima beragam pluralitas yang ada. Masyarakat global mesti bisa memandang dunia sebagai satu kesatuan di tengah berbagaiperbedaan yang ada. Karena itu, kita mesti memiliki visi baru mengenai hubungan dan kerja sama regional dan internasional. Sehingga dunia terus berjalan dan bisa diminimalisir dari segala bentuk ketegangan, konflik, intervensi dan hegemoni kekuatan adidaya. Tentu globalisasi, selain harus kita waspadai, juga harus kita lihat sebagai kesempatan-kesempatan baru. Kita harus proaktif di dalamnya. Disitu kita harus “go global” dengan local specifics Indonesia, sehingga Indonesia lebih dikenal sebagai aktor tangguh dalam prosesglobalisasi, baik dari aspek budaya maupun dari aspek keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari perkembangan kesenian dan kebudayaan Indonesia.





Saran
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  • Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
  • Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil- adilnya.
  • Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga meskipun banyak budaya asing yang masuk tidak akan mengubah kepribadian dimana didalamnya terdapatnilai moral dan kebudayaan.


Pengertian Kebudayaan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
          Budaya adalah daya dari budi berupa cipta dan karsa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa dan rasa tersebut Koentjaraningrat (1976 :28). Kebudayaan di miliki oleh setiap bangsa, oleh karena itu kebudayaan dari setiap bangsa saling berbeda-beda meskipun kadang kala memiliki kesamaan serumpun dan ras.
1.2 Identifikasi Masalah
            Dari  uraian  pada  latar  belakang,  dapat di identifikasikan  permasalahan  yang  berkaitan dengan manusia dan etika manusia adalah:
1)      Apa pengertian Kebudayaan
2)      Apa itu efektifitas komunikasi antar budaya
1.3 Pembatasan Masalah
            Agar  pembahasan  tidak  menyimpang  dari  pokok  permasalahan  yang  sebenarnya, maka penyusun memberikan  pembatasan  masalah. Masalah  yang  dibahas dalam  penelitian  ini  adalah  tentang  Pengertian Kebudayaan,1. Pengertian Kebudayaan,2. Efektifitas komunikasi antar budaya.
1.4 Perumusan Masalah
            Dengan  melihat  latar  belakang  yang  telah dikemuk akan  maka beberapa  masalah  yang  dapat penyusun  rumuskan dan akan di bahas dalam makalah  ini adalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan
2.      Bagaimana efektifitas komunikasi antar budaya
3.      Bagaimana pengertian budaya di dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya




1.5 Sistematikan Penulisan
      Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi :
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraiakan tentang latar balakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : Berisi tentang landasan teoritis sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan isi makalah ini.
BAB III : Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran.













BAB II
PEMBAHASAN
            Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.
            Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia selalu ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia. Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.
            Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.
            Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.
            Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
1.       Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2.      Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
·         Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
·         Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3.      Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

4.      Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
            Kebudayaan Dalam Pandangan Antropologi. Bagaimana seorang antropolog mendefinisikan kebudayaan?
1.      Berdasarkan. Eri cyclopedia of Sociology, kebudayaan menurut Para antropolog diperkenalkan Pada abad 19. Gagasan ini Pertama. kali muncul di zaman renaisans untuk menggarnbarkan adat istiadat, kepercayaan, bentuk-bentuk sosial, dan bahasa-bahasa Eropa. di masa. silam yang berbeda dengan masa kini. Periode kedua dari kebudayaan terjadi tatkala konsep ini mulai mendapat pengakuan bahwa kini manusia itu berbeda-beda berdasarkan wilayah diatas muka bumi, variasi itu diperkuat oleh bahasa yang mereka gunakan, ritual yang mereka praktekan serta berdasarkan jenis-jenis masyarakat di mana mereka tinggal.
2.      Malinowski mengatakart bahwa kebudayaan merupakan kesatuan dari dua aspek fundamental, kesatuan pengorganisasian yaitu tubuh artifak dan sistem adat istiadat.
3.      Kebudayaan adalah perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan, kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha sekurang-kurangnya melalui belajar secara biologis.



            Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).
            Beberapa Konsep Yang Berkaitan Dengan Kebudayaan
Untuk memahami kebudayaan secara keselurahan maka ada baiknya saya mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, beberapa diantaranya selalu digunakan secara bergantian dalam membahas komunikasi antar budaya.
·      Budaya Dominan
·      Common culture
·      Sub kultur
·      Cultural lag
·      Culture shock
·      Kebudayaan tradisional
·      Multikultural








2. APA ITU EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Yakni menciptakan komunikasi yang efektif melalui pemaknaan yang sama atas pesan yang dipertukarkan.
            Secara umum, sebenarnya tujuan komunikasi antar budaya antara lain untuk menyatakan identitas sosial dan menjebatani perbedaan antar budaya melalui perolehan infomasi baru, pengalaman atas kekeliruan dalam komunikasi antar budaya sering membuat manusia makin berusaha mengubah kebiasaan berkomunikasi, paling tidak melalui pemahaman terhadap latar belakang budaya orang lain. Menurut Wiliam Howell (1982), setiap individu mempunyai tingkatan kesadaran dan kemampuan yang berbeda-beda dalam berkomunikasi antar budaya. Tingkat kesadaran dan kemampuan itu terdiri atas empat kemungkinan, yaitu :
1.      Seseorang sadar bahwa dia tidakmampu memahami budaya orang lain
2.      Dia sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.
3.      Dia tidak sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.
4.      Dia tidak sadar bahwa dia tidak mampu menghadapi perbedaan antarbudaya, keadaan ini terjadi manakala seseorang sama sekali tidak menyadari bahwa sebenarnya dia tidak mampu menghadapi perilaku budaya orang lain.





            Para ahli komunikasi antarbudaya mengemukakan berbagai konsep tentang effektivitas komunikasi antarbudaya, milsanya :
1)      Komunikasi antarbudaya akan efektif kalau setiap orang yang terlibat dalam proses komunikasi mampu meletakkan dan memfugnsikan komunikasi di dalam suatu konteks kebudayaan tertentu.
2)      Efektivitas komunikasi antarbudaya sangat ditentukan oleh sejauhman manusia meminimalkan kesalahpahaman atas pesan-pesan yang dipertukarkan oleh komunikator dan komunikan antarbudaya.
3)      Salah satu studi yang pernah dilakukan Hammer (1987) menetapkan tiga tema sentral efektivitas komunikasi,
            Berdasarkan konsep tersebut diatas maka uraian ini membahas suatu pendekatan umum yang menerangkan sejauh mana pengaruh factor-faktor pribadi atau gaya komunikasi individu mampu memberikan konstribusi atau bahkan memprediksi efektivitas komunikasi antarbudaya.
a)      AKSIOMA EFEKTIVITAS KOMUNKASI ANTAR BUDAYA
            Dikatakan sebagai aksioma Karena konsep yang hendak dipahami itu selalu ada dalam perikehidupan manusia.
b)      EFEKTIVITAS HUBUNGAN DAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Yang lebih penting adalah motivasi antarpirbadi yang ada di balik hubungan sosial itu sehingga mampu memberikan atribusi bagi pengembangan hubungan social dan kepuasaan hubungan antar pribadi. Efektivitas komunikasi antarbudaya didahului oleh hubungan antarbudaya. Hubungan antarbudaya bukan terjadi sekilas tetapi terus menerus sehingga kualitas berubah dan mengalami kemajuan kearah kualitas hubungan yang baik dan semakin baik.
c)      EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN IKLIM KOMUNIKASI YANG POSITIF
            Iklim komunikasi yang positif akan mendukung fungsi komunikasi sedangkan iklim komunikasi yang negative akan menghambat fungsi komunikasi. Iklum komunikasi yang positif maupun negarif itu ditentukan oleh tiga factor yang positif maupun negative itu ditentukan oleh tiga factor berikut ini :
1.      Faktor derajat kognitif
2.      Perasaan positif, dan
3.      Tindakan yang menunjukan kemampuan.
d)     FAKTOR DERAJAT KOGNITIF
            Komunikasi antarbudaya mengharuskan setiap pelakunya berusaha mendapatkan,
mempertahankan dan mengembangkan aspek-aspek kognitif bersama.











BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
          Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).
            Beberapa Konsep Yang Berkaitan Dengan Kebudayaan Untuk memahami kebudayaan secara keselurahan maka ada baiknya saya mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, beberapa diantaranya selalu digunakan secara bergantian dalam membahas komunikasi antar budaya.
·      Budaya Dominan
·      Common culture
·      Sub kultur
·      Cultural lag
·      Culture shock
·      Kebudayaan tradisional
·      Multikultural





Saran
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan adanya hal tersebut Indonesia memiliki kebudayaan yang kaya sehingga kebudayaan yang begitu berharga haruslah dapat di jaga dan di manfaatkan dengan baik. Kebudayaan di negara ini beraneka ragam banyaknya mulai dari Tari-tarian,Lagu daerah,Mainan Tradisional,Acara adat.dll,hal tersebut sangatlah membanggakan kita sebagai anak bangsa yang tinggal di sebuat negara yang kaya akan dengan kebudayaannya.Maka dari itu kita harus menjaganya.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
          Budaya adalah daya dari budi berupa cipta dan karsa. Sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa dan rasa tersebut Koentjaraningrat (1976 :28). Kebudayaan di miliki oleh setiap bangsa, oleh karena itu kebudayaan dari setiap bangsa saling berbeda-beda meskipun kadang kala memiliki kesamaan serumpun dan ras.
1.2 Identifikasi Masalah
            Dari  uraian  pada  latar  belakang,  dapat di identifikasikan  permasalahan  yang  berkaitan dengan manusia dan etika manusia adalah:
1)      Apa pengertian Kebudayaan
2)      Apa itu efektifitas komunikasi antar budaya
1.3 Pembatasan Masalah
            Agar  pembahasan  tidak  menyimpang  dari  pokok  permasalahan  yang  sebenarnya, maka penyusun memberikan  pembatasan  masalah. Masalah  yang  dibahas dalam  penelitian  ini  adalah  tentang  Pengertian Kebudayaan,1. Pengertian Kebudayaan,2. Efektifitas komunikasi antar budaya.
1.4 Perumusan Masalah
            Dengan  melihat  latar  belakang  yang  telah dikemuk akan  maka beberapa  masalah  yang  dapat penyusun  rumuskan dan akan di bahas dalam makalah  ini adalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan
2.      Bagaimana efektifitas komunikasi antar budaya
3.      Bagaimana pengertian budaya di dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya




1.5 Sistematikan Penulisan
      Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai isi skripsi ini, pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi :
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraiakan tentang latar balakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, serta sistematika penulisan.
BAB II : Berisi tentang landasan teoritis sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan masalah yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literature yang berkaitan dengan isi makalah ini.
BAB III : Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan saran.













BAB II
PEMBAHASAN
            Kebudayaan, kesenian, bukum, adat istihadat dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Misalnya: dari alat-alat yang paling sederhana seperti asesoris perhiasan tangan, leher dan telinga, alat rumah tangga, pakaian, system computer, non materil adalah unsur-unsur yang dimaksudkan dalam konsep norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan / keyakinan serta bahasa.
            Para kebudayaan sering mengartikan norma sebagai tingkah laku rata-rata, tingkah laku khusus atau yang selalu dilakukan berulang – ulang. Kehidupan manusia selalu ditandai oleh norma sebagai aturan sosial untuk mematok perilaku manusia yang berkaitan dengan kebaikan bertingkah lak, tingkah laku rata-rata atau tingkah laku yang diabstaksikan. Oleh karena itu dalam setiap kebudayaan dikenal norma-norma yang ideal dan norma-norma yang kurang ideal atau norma rata-rata. Norma ideal sangat penting untuk menjelaskan dan memahami tingkah laku tertentu manusia, dan ide tentang norma-norma tersebut sangat mempengaruhi sebagian besar perilaku sosial termasuk perlaku komunikasi manusia. Nilai adalah konsep-konsep abstrak yang dimiliki oleh setiap individu tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, patut atau tidak patut.
            Unsur penting kebudayaan berikutnya adalah kepercayaan / keyakinan yang merupakan konsep manusia tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Jadi kepercayaan / keyakinan itu menyangkut gagasan manusa tentang individu, orang lain, serta semua aspek yang berkaitan dengan biologi, fisik, sosial, dan dunia supernatural. Unsure penting kebudayaan adalah bahasa, yakni system kodifikasi kode dan symbol baik verbal maupun non verbal, demi keperluan komunikasi manusia.
            Definisi kebudayaan di atas seolah bergerak dari suatu kontinum nilai kepercayaan kepada perasaan dan perilaku tertentu. Perilaku tertentu. Perilaku tersebut merupakan model perilaku yang diakui dan diterima oleh pendukung kebudayaan sehingga perilaku itu mewakili norma-norma budaya.
            Kebudayaan dalam Pandangan Sosiologi Bagaimana para sosiolog mendefinisikan kebudayaan Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi sosial antar manusia dalam masyaralat mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut :
1.       Keseluruhan (total) atau pengorganisasian way of life termasuk nilai-nilai, norma-norma, institusi, dan artifak yang dialihkan dari satu generasi kepada generasi berikutnya melalui proses belajar (Dictionary of Modern Sociology).
2.      Francis Merill mengatakan bahwa kebudayaan adalah :
·         Pola-pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
·         Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh seseorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
3.      Bounded et.al (1989), kebudayaan. adalah sesuatu yang terbentuk oleh Pengembangan dah transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya symbol bahasa sebagai rangkaian simbol. yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat ditemukan di dalam media, pernerintahan, institusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.

4.      Mitchell (ed) dalam Dictionary of Soriblogy mengemukakan, kebudayaan adalah sebagian dari perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia (dan produk yang dihasilkan manusia) yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
            Kebudayaan Dalam Pandangan Antropologi. Bagaimana seorang antropolog mendefinisikan kebudayaan?
1.      Berdasarkan. Eri cyclopedia of Sociology, kebudayaan menurut Para antropolog diperkenalkan Pada abad 19. Gagasan ini Pertama. kali muncul di zaman renaisans untuk menggarnbarkan adat istiadat, kepercayaan, bentuk-bentuk sosial, dan bahasa-bahasa Eropa. di masa. silam yang berbeda dengan masa kini. Periode kedua dari kebudayaan terjadi tatkala konsep ini mulai mendapat pengakuan bahwa kini manusia itu berbeda-beda berdasarkan wilayah diatas muka bumi, variasi itu diperkuat oleh bahasa yang mereka gunakan, ritual yang mereka praktekan serta berdasarkan jenis-jenis masyarakat di mana mereka tinggal.
2.      Malinowski mengatakart bahwa kebudayaan merupakan kesatuan dari dua aspek fundamental, kesatuan pengorganisasian yaitu tubuh artifak dan sistem adat istiadat.
3.      Kebudayaan adalah perilaku yang dipelajari, seorang tidak dapat dilahirkan dengan tanpa kebudayaan, kebudayaan itu bersifat universal, setiap manusia memiliki kebudayaan yang dia peroleh melalui usaha sekurang-kurangnya melalui belajar secara biologis.



            Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).
            Beberapa Konsep Yang Berkaitan Dengan Kebudayaan
Untuk memahami kebudayaan secara keselurahan maka ada baiknya saya mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, beberapa diantaranya selalu digunakan secara bergantian dalam membahas komunikasi antar budaya.
·      Budaya Dominan
·      Common culture
·      Sub kultur
·      Cultural lag
·      Culture shock
·      Kebudayaan tradisional
·      Multikultural








2. APA ITU EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Yakni menciptakan komunikasi yang efektif melalui pemaknaan yang sama atas pesan yang dipertukarkan.
            Secara umum, sebenarnya tujuan komunikasi antar budaya antara lain untuk menyatakan identitas sosial dan menjebatani perbedaan antar budaya melalui perolehan infomasi baru, pengalaman atas kekeliruan dalam komunikasi antar budaya sering membuat manusia makin berusaha mengubah kebiasaan berkomunikasi, paling tidak melalui pemahaman terhadap latar belakang budaya orang lain. Menurut Wiliam Howell (1982), setiap individu mempunyai tingkatan kesadaran dan kemampuan yang berbeda-beda dalam berkomunikasi antar budaya. Tingkat kesadaran dan kemampuan itu terdiri atas empat kemungkinan, yaitu :
1.      Seseorang sadar bahwa dia tidakmampu memahami budaya orang lain
2.      Dia sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.
3.      Dia tidak sadar bahwa dia mampu memahami budaya orang lain.
4.      Dia tidak sadar bahwa dia tidak mampu menghadapi perbedaan antarbudaya, keadaan ini terjadi manakala seseorang sama sekali tidak menyadari bahwa sebenarnya dia tidak mampu menghadapi perilaku budaya orang lain.





            Para ahli komunikasi antarbudaya mengemukakan berbagai konsep tentang effektivitas komunikasi antarbudaya, milsanya :
1)      Komunikasi antarbudaya akan efektif kalau setiap orang yang terlibat dalam proses komunikasi mampu meletakkan dan memfugnsikan komunikasi di dalam suatu konteks kebudayaan tertentu.
2)      Efektivitas komunikasi antarbudaya sangat ditentukan oleh sejauhman manusia meminimalkan kesalahpahaman atas pesan-pesan yang dipertukarkan oleh komunikator dan komunikan antarbudaya.
3)      Salah satu studi yang pernah dilakukan Hammer (1987) menetapkan tiga tema sentral efektivitas komunikasi,
            Berdasarkan konsep tersebut diatas maka uraian ini membahas suatu pendekatan umum yang menerangkan sejauh mana pengaruh factor-faktor pribadi atau gaya komunikasi individu mampu memberikan konstribusi atau bahkan memprediksi efektivitas komunikasi antarbudaya.
a)      AKSIOMA EFEKTIVITAS KOMUNKASI ANTAR BUDAYA
            Dikatakan sebagai aksioma Karena konsep yang hendak dipahami itu selalu ada dalam perikehidupan manusia.
b)      EFEKTIVITAS HUBUNGAN DAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
            Yang lebih penting adalah motivasi antarpirbadi yang ada di balik hubungan sosial itu sehingga mampu memberikan atribusi bagi pengembangan hubungan social dan kepuasaan hubungan antar pribadi. Efektivitas komunikasi antarbudaya didahului oleh hubungan antarbudaya. Hubungan antarbudaya bukan terjadi sekilas tetapi terus menerus sehingga kualitas berubah dan mengalami kemajuan kearah kualitas hubungan yang baik dan semakin baik.
c)      EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DAN IKLIM KOMUNIKASI YANG POSITIF
            Iklim komunikasi yang positif akan mendukung fungsi komunikasi sedangkan iklim komunikasi yang negative akan menghambat fungsi komunikasi. Iklum komunikasi yang positif maupun negarif itu ditentukan oleh tiga factor yang positif maupun negative itu ditentukan oleh tiga factor berikut ini :
1.      Faktor derajat kognitif
2.      Perasaan positif, dan
3.      Tindakan yang menunjukan kemampuan.
d)     FAKTOR DERAJAT KOGNITIF
            Komunikasi antarbudaya mengharuskan setiap pelakunya berusaha mendapatkan,
mempertahankan dan mengembangkan aspek-aspek kognitif bersama.











BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
          Kebudayaan merupakan “jumlah” dari seluruh sikap, adapt istiadat, dan kepercayaan yang membedakan sekelompok orang dengan kelompok lain, kebudayaan ditransmisikan melalui bahasa, objek material, ritual, institusi (milsanya sekolah), dan kesenian, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. (Dictionary of Cultural Literacy).
            Beberapa Konsep Yang Berkaitan Dengan Kebudayaan Untuk memahami kebudayaan secara keselurahan maka ada baiknya saya mengemukakan beberapa konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, beberapa diantaranya selalu digunakan secara bergantian dalam membahas komunikasi antar budaya.
·      Budaya Dominan
·      Common culture
·      Sub kultur
·      Cultural lag
·      Culture shock
·      Kebudayaan tradisional
·      Multikultural





Saran
            Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan adanya hal tersebut Indonesia memiliki kebudayaan yang kaya sehingga kebudayaan yang begitu berharga haruslah dapat di jaga dan di manfaatkan dengan baik. Kebudayaan di negara ini beraneka ragam banyaknya mulai dari Tari-tarian,Lagu daerah,Mainan Tradisional,Acara adat.dll,hal tersebut sangatlah membanggakan kita sebagai anak bangsa yang tinggal di sebuat negara yang kaya akan dengan kebudayaannya.Maka dari itu kita harus menjaganya.


Total Visitor

Nurul Agustini. Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Open Cbox

Get Money From Facebook

banner7.gif
banner1.gif

Search This Blog

Always Trendy